Pandemi Corona atau coronavirus disease 2019 (covid 19) memberikan banyak pelajaran berharga dalam setiap sendi kehidupan. Sebagian besar karyawan melaksanakan work from home (WFH) dan para siswa juga “memindahkan’ kegiatan belajar dirumah, secara online.
Menurut UU no. 14 tahun 2005, “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”Dari sini kita dapat mengetahui bahwa guru berperan besar dari awal sampai akhir pembelajaran demi terwujudnya tujuan pembelajaran. Namun selain faktor guru, banyak faktor lain yang mempengaruhi hasil dari proses pembelajaran tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor internal dan eksternal”. Faktor internal seperti jasmaniah, psikologi, minat, motivasi dan cara belajar. Faktor eksternal seperti faktor keluarga, sekolah dan masyarakat.
Di masa pandemi seperti saat ini, dengan terbatasnya pertemuan antara siswa dengan guru maka dengan otomatis kemampuan siswa dalam menerima materi pun akan terbatas. Dengan berkurangnya intensitas pertemuan siswa dengan guru di sekolah dan sistem pembelajaran yang dilakukan secara Jarak jauh akan menjadi kendala dalam pencapaian tujuan belajar. Lalu, apa yang bisa dilakukan guru agar tetap bisa maksimal dalam menjalankan perannya? Salah satunya dengan melakukan pendampingan belajar bersama orang tua di rumah siswa, bisa melalui kunjungan belajar. Namun kegiatan tersebut tentunya masih bersifat terbatas karena guru tidak bisa setiap hari melakukan kunjungan ke rumah siswanya. Di sini peran orang tua sangat penting dalam melengkapi proses pendampingan belajar anak-anaknya.
Para orang tua memang tidak semuanya memiliki kesiapan untuk menjadi pembimbing belajar online untuk anak-anaknya. Tanggapan positif banyak dikemukakan, mulai dari kedekatan secara psikologis dengan anak lantaran membimbing secara langsung proses belajar online; mengetahui perkembangan akademis anak dan menumbuhkan kebersamaan serta membangun komunikasi yang baik dalam lingkungan rumah.Mungkin bagi sebagian anak yang memang diberikan anugerah kecerdasan lebih dibanding yang lain mereka akan lebih mudah menyelesaikan setiap tugas yang sudah diberikan oleh sekolahnya meskipun tanpa proses pendampingan. Proses pendampingan belajar kini bisa diperoleh selain dari guru ataupun orang tua siswa, misalnya melalui les privat, bimbingan belajar non formal, belajar kelompok, dan lain sebagainya. Pelaksanaan bimbingan dilatarbelakangi oleh beberapa aspek. Diantaranya aspek psikologis, kultural atau sosial budaya, dan pedagogis.
Hal inilah yang menyebabkan perbedaan kemampuan anak dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Kenapa harus bimbingan belajar? Karena melalui bimbingan belajar siswa akan lebih banyak dilatih pengerjaan soal-soal, didampingi oleh tutor-tutor yang telah memiliki kemampuan lebih dalam banyak hal untuk diberikan kepada orang lain yang mana bertujuan agar orang lain dapat menemukan pengetahuan baru yang belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya. Sehingga harapannya adalah bimbingan belajar mampu mengembangkan setiap individu sesuai dengan kemampuannya.